SELAMAT DATANG

WELCOME TO MY BLOG! berbagi ilmu & pengetahuan lewat blog ini

Monday 9 September 2013

Magradika 54 !!


Seperti di kampus-kampus lainnya, STIS juga mengadakan sebuah kegiatan yang berorientasi kemahasiswaan yang ditujukan kepada mahasiswa mahasiswi baru. Jika dikampus lain dikenal dengan  ospek, namun di STIS dikenal dengan MAGRADIKA. Magradika adalah singkatan dari Masa Integritas Pendidikan Kampus yang pastinya sudah pernah dilalui oleh seluruh mahasiswa STIS. Sedikit berbagi cerita, saya juga pernah mengikuti Magradika setahun yang lalu. Karena yang menjadi mahasiswa baru pada saat itu adalah angkatan 54, jadilah namanya MAGRADIKA 54 yeeey.
Nah, di magradika itu banyak kenangan-kenangan yang takkan terlupakan sampai akhir hayat. Dari yang awalnya pahit, hingga menjadi manis pada akhirnya. Rangkaian kegiatan magradika sangat panjang, sekitar sebulan lamanya kami mahasiswa baru masih terjaga dalam pengawasan kakak-kakak panitia. Terdiri dari 2 hari Pra-Magradika, 4 hari Magradika, 10 hari Outbond, 2 hari pasca-magradika, dan di puncak acaranya yaitu Inagurasi. Namun diantara waktu itu pula ada semacam kegiatan pengenalan organisasi yang disebut dengan UKM Creativity dan Bina Bakat Mahasiswa.
Awal dimulainya rangkaian kegiatan magradika ini yaitu pra-magradika yang dilaksanakan setelah kuliah perdana. Mahasiswa baru seluruhnya dibagi dalam 24 kelompok yang terdiri dari 19 sampai 20 orang campuran maba dan miba. Saya sendiri berada dalam suatu kelompok yaitu Kelompok 10 yang bernama Ekonomi. Bersama dengan kesembilan belas teman-teman yang lain yaitu:
1. Gilar Redha Saputra (Kebumen, Jawa Tengah), 
2. Mega Kelana Cahya Altoba (Medan, Sumatra Utara), 
3. Mochamad Qois Bimantara (Palangkaraya, Kalimantan Tengah), 
4. Priangga Andrew Wirawan (Wonosobo, Jawa Tengah), 
5. Ramadhani Kurniawan (Jambi, Jambi), 
6. Safik Ardianto (Magelang, Jawa Tengah), 
7. Viky Eka Indrajaya (Bondowoso, Jawa Timur), 
8. Saya Sendiri ~~~ (Dompu, Nusa Tenggara Barat)
9. Duwy Nur Habibi (Kayong Utara, Kalimantan Barat), 
10. Arifah Ika Kusumastuti (Klaten, Jawa Tengah), 
11. Arninda Tania Paramita (Palembang, Sumatra Selatan), 
12. Athari Maurilla (Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam), 
13. Desak Putu Wedaningtya (Palu, Sulawesi Tengah), 
14. Devni Kurnia Oktaviana (Purworejo, Jawa Tengah), 
15. Diah Mayangsari (Kediri, Jawa Timur), 
16. Jehada Rosmaniar (Ciamis, Jawa Barat), 
17. Retno Cahyaningsih (Magelang, Jawa Tengah), 
18. Septi Nur Amelina (Malang, Jawa Timur), 
19. Citra Purnamasari (Jayapura, Papua), dan 
20. Ria Buangsampuhi (Kep. Sitaro, Sulawesi Utara).
                                                (inilah kami!! EKONOMI CREWS......)

Rasanya sangat senang bertemu dengan manusia-manusia dari berbagai daerah itu, tapi kali ini lebih didominasi oleh mereka yang bersuku Jawa. Awal pertemuan kami yaitu pada saat siang hari jam 12.30 di Basement kampus yang panas dengan suasana tegang, karena pada saat itu semua maba miba berlarian berkumpul di area basement karena kakak panitia ketertiban umum(Tibum) sudah membunyikan sirine tanda kegiatan akan segera dimulai. Tentu saja kami sebagai maba miba tidak mau terlambat daripada mendapatkan amarah atau sangsi dari panitia yang selanjutnya memberikan daftar peraturan-peraturan yang perlu dita’ati.

Kami mengikuti rangkaian magradika selama 4 hari, yang biasanya di isi dengan acara pengenalan kampus yang dikemas dalam sesi SG atau Stadium General. Dari Stadium General kami mendapat banyak pengetahuan tentang kampus STIS. Kami mengenal sang ketua, pembantu ketua, dosen-dosen serta para mahasiswa yang aktif berorganisasi di STIS. Senat Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan yang memegang jabatan tertinggi, tetapi dalam strukturnya DPM memiliki kekuasaan lebih tinggi dibanding SEMA.

Dalam rangkaian magradika selama 4 hari itu, ada hari yang berbeda. Pada hari ketiga kami diwajibkan untuk mengurus transportasi kami sendiri untuk pergi ke kantor Badan Pusat Statistik di Jakarta Pusat. Jadi dihari ketiga itu, kami mengikuti kegiatan magradika selama setengah hari itu di kantor BPS pusat. Rasanya senang sekali saat itu. Tapi, rasa senang itu harus diimbangi dengan rasa capek karena kami harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai lantai 10 gedung 1 kantor BPS karena disanalah tempat kami akan duduk berkumpul seperti di Auditorium kampus. Bertemu dan berbincang-bincang dengan pak Kepala BPS dan pejabat-pejabat lainnya.

Namun ada yang beda di hari keempat. Hari ini penuh isak tangis. Gimana coba? kami dikasih video kontemplasi "surat dari ibu" yang isi suratnya itu sangaaaaat menyentuh. Apalagi ada seorang kakak tingkat yang mengiringi pembacaan surat itu, dimana dia berlagak seperti seorang motivator yang membuat kata-kata dari isi surat tersebut merasuk kedalam batin. Suasana terasa lebih khidmat ketika panitia mematikan seluruh lampu yang ada diruang auditorium itu dan kami semua diharuskan menunduk kebawah dan menutup mata. Saya awalnya hanya meneteskan sedikit air mata. Tapi setelah video itu selesai diputar, saat saya membuka mata ternyata teman-teman satu kelompok saya yang lain sudah berlinang air mata semua. gak cowok maupun cewek semua pada nangis, yyah akhirnya saya jadi nagis juga deh karena terbawa suasana. Apalagi cewek dari kelompok sebelah yang nangisnya sambil sesenggukan, (mungkin karena orang tuanya nun jauh di papua sana ya,,) . Tapi yang lebih mirisnya lagi. Ada teman cowok, badanya besar, yang sekelompok dengan saya, beberapa menit setelah pemutaran video dia pingsan. Saat itu, satu kelompok langsung histeris, yang cewek nangisnya makin kencang, yang cowok sampai berangkul-rangkulan (niatnya sih mau nenangin hati yang pingsan tadi), eh jadinya kami peluk-pelukan sampai jatuh kelantai (agak lebay emang, tapi begitulah kenyataannya -,-"). Begitulah, kami mahasiswa baru saat itu, masih rindu akan pelukan hangat dari orang tua. Hingga jadinya seperti ini dah -_-. Tapi, itulah saat yang paling mengenangkan. saat kita bisa merasakan, saat kita sama-sama merasakan, apa yang sama-sama kita rasakan :).

Nah, magradika hari keempat selesai, dan besoknya ada kegiatan lagi. ya, outbond untuk gelombang pertama. Kelompokku termasuk dalam kelompok outbond gelombang pertama karena ada dua gelombang outbond saat itu. namun, malam sebelum itu kami harus menyiapkan peralatan-peralatan yang harus dibawa. Outbond saat itu seperti sarana rekreasi semi militer ditengah gencar-gencarnya tugas magradika yang menumpuk. Outbond memberikan banyak pengalaman yang lebih menarik dari magradika. Jadi, tunggu dipost selanjutnya ya Agan-agan :D

0 comments:

Post a Comment