Rp100.000 : Kenapa badanmu begitu lesu, kotor dan bau amis?
Rp1.000 : karena begitu keluar dari bank, aku langsung ke
tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang
sayur, penjual ikan dan hingga tangan pengemis. Kalau kamu, kenapa kelihatan begitu baru, rapi dan
masih bersih?
Rp100.000 : karena begitu keluar dari bank, aku langsung
disambut perempuan cantik dan beredar'a pun di restauran mahal, di mall dan hotel berbintang. Keberadaanku selalu
dijaga dan jarang keluar dari dompet.
Rp1000 : pernahkah engkau mampir ke tempat ibadah?
Rp100.000 : (terdiam)
Jarang sih, bahkan banyak di antara kami yang belum pernah.
Rp1.000 : ketahuilah, walaupun keadaanku seperti ini, setiap
Jum'at aku selalu mampir di masjid-masjid dan di tangan
anak yatim. Karena itu, aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku dipandang manusia bukan sebuah nilai, tapi yang mereka pandang adalah sebuah
manfaat....
Akhirnya menangislah uang Rp100.000 karena merasa besar,
hebat dan tinggi nilai'a tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini ...
Uang Rp1000 dan Rp100.000
sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak dan diedarkan Bank
Indonesia.Mereka keluar pada saat bersamaan, berpisah dari bank, lalu beredar
di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja
keren.. :)
ReplyDelete